Jumat, 22 April 2011

Buku Fotocopy Tentang Uang Lama, Kuno dan Antik Duit Munten










Cincin setempel emas dari zaman hindu Jawa


Buku yang berjudul Duit Munten ini isinya beragam sekali, mulai dari Sejarah uang, Seni rupa uang, Belanjalah, De Munten Van Nederlandsche Indie, Uang VOC, Cincin setempel emas dari jaman hindu jawa, Uang Indonesia, Cerita tentang uang, Daftar mata uang.
Tebal 168 halaman
Ukuran buku : 21 x 14,5 cm.
Harga Rp 65.000 belum ongkir.

Sejarah Uang di Indonesia


Apakah di Indonesia ada Hari Keuangan ? Ternyata ada. Kapankah itu ? Yaitu setiap tanggal 26 Oktober. Kenapa ? Karena tanggal 26 Oktober 1946 mulai berlaku uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia). Kapan pertama kali peringatan "Hari Keuangan" dilaksanakan ? Ternyata pertamakali Hari Keuangan diperingati ialah tahun 1972.

Apakah uang ORI itu bermacam-macam namanya ? Ya betul sekali. Di Sumatera namanya ORIPS, di Jawa ORI, di Tapanuli ORITA, di Aceh dan di sumatera utara : ORIPSU dan ORIBA. Kabupaten-kabupaten lain dan daerah-daerah lain juga mencetak uang kertas masing-masing, dengan teknik cetak yang sangat sederhanya yaitu hanya dengan setempel yang dibuat dari kayu yang dicukil. Uang-uang ini berakhir pada tahun 1950, yaitu ketika Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat.

Uang Indonesia Kuno
Sekarang uang kuno dapat dilihat di Museum Nasional Pusat Jakarta, dibagian Numismatika.
Bentuk uang kuni adalah : bulat, persegi, dan setengah bulat.
Bahan Bahan uang kuno adalah : emas. perak, tembaga dan timah.

Mata uang pada jaman hindu Jawa
Tahun 896 - 1158 ada mata uang Krisnala dari kerajaan Jenggala bahan emas murni. Ada juga mata uang yang bernama Gobog. Bentuknya ada yang bundar terbuat dari kuningan dan tembaga. Mata uang itu didatangkan oleh saudagar Cina, diduga untuk upacara di kuil hindu.

Mata uang jaman kerajaan di Indonesia abad 16 dan sesudahnya
Didaerah Banten, mata uang berbentuk bulat dengan lubang persegi ditengahnya. Bagian sebelah tertulis pangeran ratu.
Ada juga mata uang yang lebih kecil bertuliskan tulisan Arab : Pangeran Ratu Ing Bantam.
Di Sulawesi Tenggara (kerajaan Buton) ada mata uang Bida atau Kampua. Bentuknya unik karena berwujud kain yang ditenun oleh puteri-puteri raja. Orang belanda menyebutnya "Lepjesgeld". Kain yang berfungsi sebagai mata uang ini setiap tahun diganti, kain-kain lama ditarik dan dimusnahkan.
Di Madura digunakan potongan-potongan mata uang Spanyol (Spaanse Realen), mata uang Belanda dan mata uang asing lainnya.
Setempel tanda asli untuk uang yang beredar waktu itu adalah : Motif bunga, Angka 600, dan Tanda Pengenal Saudagar.

Mata uang jaman penjajahan Belanda, abad 18 dan 19 Uangnya bernama Ringgit, yaakni :
- Seri Raja Willem der Nederlanden tahun 1840
- Seri Raja Willem II der Nederlanden tahun 1848
- Seri Raja Willem III der Nederlanden tahun 1865
- Seri Ratu Wilhelmina dernederlanden tahun 1930
Uang jenis ini di Sumatera Selatan digunakan sebagai alat untuk upacara perkawinan. Bagi yang tidak punya, bisa menyewa dan dikembalikan setelah upacara selesai.
Yang menarik adalah mata uang yang bernilai seperempat sen, yang dibuat tahun 1934 tidak jadi diedarkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1815 dibuat mata uang dari perak, nilainya 5 cent (1/20 Gulden). Yang menarik lainnya adalah mata uang yang beredar di perkebunan-perkebunan.
- Unternehmung di Kisaran tahun 1888
- Poelo Raja di Asahan Sumatera terbuat dari Nikkel.
- Soember Doeren di Pasuruan Jawa Timur, terbuat dari tembaga.
- Uang Bambu. Uang ini beredar di perkebunan teh di Parahiyangan.
Dikeluarkan oleh perkebunan-perkebunan swasta.

Pelukis uang di Indonesia
Pelukis uang di Indonesia tidak pernah namanya dicantumkan pada karyanya. Tahun 1952 baru pertama kali dicantumkan nama pelukisnya yaaitu Delinavit. Uang hasil karyanya adalah Pecahan 5 rupiah Kartini. Tahun 1962 juga dicetak seri Dewi Sri.
Pelukis uang generasi pertama di Indonesia bernama Yunalies, karya awalnya adalah seri pekerja RI tahub 1958. Hampir semua uang dari tahun 1958 hingga tahun 1968 adalah karya Yunalies.
M. Sadjiroen adalah pelukis uang di Peruri dari tahun 1968 bergambar Jenderal Sudirman.
M. Risman Suplanto karyanya adalah seri bunga anggrek 1977.
Heru Soeroso karyanya adalahg burung dara mahkota untuk pecahan 100 rupiah.
Al Roring karyanya adalah : Pengasah intan dan Sisingamangaradja XIII pada pecahan 1000 rupiah.
Sudirno Del karyanya : Dr Soetomo dan RA Kartini dan bunga bangkai Raflesia tahun 1982.
Soeripto karyanya adalah rusa Timor, dan Teuku Umar tahun 1985. Mungkin Soeripto adalah orang terakhir yang dicantumkan namanya pada uang kertaas Indonesia. Sesudah itu tak pernah ada lagi.

De Munten Van Nederlandsche Indie (Uang Logam Dari Hindia Belanda).
Dalam buku ini dapat ditemukan gambar-gambar uang logam Hindia Belanda yang beredar sekitar tahun 1720 hingga 1900 an. (D4e duiten enhalve duiten voor de Vereenigde Oost Indische Compaagnie geslagen in West Friesland) dan De Munten Van Nederlandsch - Indie in Nederland geslagen tijdens de Bataafche Republiken Het Kooningrijk Holland.

Buku asli sudah habis terjual, tinggal :
Buku Fotocopy
Tebal 168 halaman
Ukuran buku : 21 x 14,5 cm.
Harga Rp 65.000 belum ongkir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.