Senin, 18 April 2011

Buku Fotofopy Tentang Sepeda Antik : Indische Fietsen,


Inilah bentuk sepeda generasi pertama didunia yang tercipta di Inggris. Hanya ada dua roda yang dihubungkan dengan satu rangka kayu. Jalannya tentu pakai kaki yang naik sepeda itu ya ? Hehehe. Nama sepeda ini : Hobby Horses dan Celeriferes.

Kemudian Hobby Horses ini dimodifikasi oleh seorang mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman yanng bernama : Baron Karl Von Drais. Dengan diberi kemudi, sepeda dengan "tenaga kaki" ini mampu meluncur lebih kencang dikebun. Draisiene, demikian nama sepeda ini dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Modifikasi Draisiene selanjutnya dilakukan oloeh Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.

Tahun 1870 James Starley di Inggris memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.

Tahun 1886 John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).
Demikianlah sejarah sepeda singkat yang dikutip dari : tahukah kamu.com


Suasana didepan pasar Beringhardjo pada tahun 1938, masih dipenuhi sepeda

Buku Pit Onthel 2010 Indische Fietsen
Buku Pit Onthel 2010 Indische Fietsen ini berguna bagi pecinta sepeda antik.
Isinya tentang sejarah sepeda, Indische fietsen, Sepeda dipedesaan Australia, Hima kendaraan setia sang perwira, Ngatijo, Mbah Tris, Berburu sepeda onthel, Foto-foto sepeda, Asesoris sepeda, Sepeda gardan, Macam-macam sepeda, dan ... Cerita tentang sepeda.


Suasana jalan Malioboro pada tahun 1935

Sejarah Sepeda

Ternyata tahun 1791 di perancis sudah diciptakan sepeda. Kemudian tahun 1817 Baron von drais de Sauerbrun memperbaiki sepeda primitif itu. Tahun 1839 Kirkpatrick Macmillan dari Skotlandia menciptakan pedal sepeda. Pada akhir tahun 1860 ditemukan jeruji kawat dan roda karet. Tahun 1879 ditemukan rantai sepeda.

Pada akhir abad 19 sepeda diproduksi secara besar-besaran di Belanda, Inggris, Jerman, Perancis dan Amerika. Sepeda dari Belanda merknya : Fongers, Batavus, Sparta, dan Gazelle. Sepeda dari Inggris merknya Humber, Phillips, dan Raleigh. Sepeda dari Jerman bermerk Goricke dan Fahkrad.

Tahun 1929 banyak pabrik sepeda tutup karena jaman itu terjadi kesulitan ekonomi dimana-mana, terkenal dengan jaman Malaise. Lebih parah lagi sepuluh tahun kemudian yaitu pada tahun 1939 pabrik-pabrik sepeda di Belanda dibom Jerman.

Tahun 1942 Jepang masuk ke Indonesia, tamatlah riwayat sepeda masa Indisch. Tidak ada lagi sepeda yang masuk Indonesia, termasuk onderdil (sukucadang)nya. Bahkan sepeda yang ada dirusak oleh jepang, rantainya dipotong karena kuatir digunakan untuk transportasi oleh para gerilyawan Indonesia. Kemudian sepedanya dilarang digunakan, atau disita oleh Jepang.

Setelah kemerdekaan muncul sepeda buatan dalam negeri dengan merk : Garuda, Dwi Warna dan Banteng. Muncul lagi sepeda buatan Eropah dan Jepang. Hingga tahun 1976 Jepang masih memasarkan sepeda merk Raleigh berwarna hijau tua.

Tahun 1970 an tamatlah riwayat sepeda Indisch, dengan masuknya sepeda dari RRC merk Phoenix. Kemudian disusul dengan masuknya sepeda motor merk Honda, Yamaha dan Suzuki. Harapan para onthelis hanya semoga sepeda tua dapat dirawat dengan baik.

Perhatian, buku yang dijual sekarang kualitasnya FOTOCOPY.
Gambar hanya hitam putih dan TIDAK BERWARNA
Judul buku : Indische Fietsen
Ukuran buku : 21 x 14,5 cm
Tebal buku : 224 halaman
Harga buku : Rp 65.000,- belum ongkir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.