Minggu, 16 September 2012

Poster Reklame Antik Palmboom Margarine


Poster iklan reklame djadoel antik dari produk Palmboom Margarine ini asli bin original.

Menarik juga teks iklannya : Tiap orangpun suka akan kelezatannja. Hasil dari Djawa nan indah.

Ejaan yang digunakan adalah ejaan sesudah tahun 1947.
Dicetak oleh : E. FUHRI & Co. SURABAJA.
Ukuran : 48 x 31,3 cm
Harga : Rp 175.000,-

Palmboom
Arti kata Palmboom adalah pohon palma (palem). Di Indonesia, margarin lebih dulu diiklankan sebelum Mentega. Kapankah margarine Palmboom diiklankan ? Ternyata awal tahun 50an margarin merk Palmboom gencar diiklankan. Palmboom adalah merk tua untuk margarine, yang masih bertahan hingga kini.

Percetakan E. Fuhri
Percetakan E Fuhri dari Surabaya ini pada 1862 pernah menerbitkan suratkabar tertua yang berbahasa Melayu yang bernama Bintang Timur. Koran ini terbit satu kali seminggu dipimpin oleh seorang penerjemah resmi waktu itu, bernama Van den Berg.

Edjaan Repoeblik atau Ejaan Soewandi
Ejaan Republik (edjaan repoeblik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.

Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.

Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:

huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe → guru.
bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.

Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap

Dari : id.wikipedia.org

Dicetak oleh : E. FUHRI & Co. SURABAJA.
Ukuran : 48 x 31,3 cm
Harga : Rp 175.000,- belum termasuk ongkos kirim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.